PAK GALIH

  • calender

    April 2009
    M T W T F S S
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    27282930  

Refleksi Dalam Tugas dan Berbagai Bentuknya

Posted by pakgalih on April 7, 2009

A. PENGERTIAN REFLECTION DALAM TUGAS

Telah diketahui bahwa Tujuan Utuh Pendidikan (TUP) itu merupakan rujukan segenap upaya pengembangan manusia seutuhnya dan model rumusan TUP tentang manusia seutuhnya itu dapat bervariasi. Rumusan TUP telah tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional pasal 3 yang berbunyi :

“ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.

Pada tingkat sruktural tindakan yang seyogyanya antara lain :

  1. Digariskan dan ditetapkan kriteria standart minimal bobot muatan isi kurikulum berikut proporsi antar komponennya, serta rambu-rambu prosedur pengembangannya yang menjamin keterpaduan konstribusi relative dari keseluruhan perangkat perangkat komponen tersebut secara sinergis dan sitematik
  2. Digarikan dan ditetapkan kriteria standart minimal penilaian keberhasilan system pembelajaran/pendidikan secara menyeluruh
  3. Digariskan dan ditetapkan kriteria standart minimal penilaian kelayakan kuantitatif dan kualitatif bahan sumber pembelajaran.
  4. Digariskan dan ditetapkan kriteria standart minimal penilaian kecocokan dan kepantasan (fit and proper) kualifikasi guru/tenaga kependidikan
  5. Digariskan dan ditetapkan kriteria standart minimal penilaian kelayakan prasarana/sarana pendukung (support systems) lainnya sesuai dengan tuntutan TUP sebagai jaminan mutu.

Pada tingkat institusional (kelembagan satuan atau gugus satuan pendidikan sesuai dengan jalur, jenjang dna jenisnya0 tindakan-tindakan yang seyogyanya dilakukan antara lain :

1. Dikembangkan dan ditetapkan GBPP perangkat kurikulum lengkap setiap satuan pendidikan yang isi muatan dan profesinya mengindahkan kriteria standaet secara nasional.

2. Dikembangkan dan ditetapkan criteria acuan standat penilaian berikut perangkat instrument evaluasinya yang juga memadai sesuai dengan standart kelayakan / validasi dan rehabilitasnya.

3. Dipilh atau dikembangkan serta ditetapkan perangkat sumber bahan ajar serta disediakan secara memadai sesuai dengan tuntuan TUP pada setiap satuan pendidikan

4. Dipilih, ditempatkan, ditugaskan, disediakan dan dikembangkan tenaga guru secara memadai pada setiap satuan pendidikan dengan mengindahkan criteria standart kualifikasi professional dengan kecocokan dan kepantasannya.

5. Dipilih, dikembangkan, dibangun, disediakan secara memadai sumber daya pendukung system pembelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Didalam melaksanakan tindakan-tindakan tersebut di atas, pemegang otoritas pengelolaan satuan-satuan pendidikan seyognyanya bekerja sama dan memberdayakan segenap potensi yang terdapat pada semua pihak.

B. BERBAGAI BENTUK REFLEKSI PROFESIONAL

Orang bijak mengatakan “ pengalaman itu merupakan guru yang utama”. Bahwasannya Mochtar Buchori (1994) menekankan betapa pentingnya kemampuan refleksi pofesional itu dimiliki oleh pengemban tugas kependidikan, khususnya para guru.

Urgensi refleksi professional itu bagi bidang profesi keguruan lebih mendasar lagi dengan memperhatikan pertimbangan berikut :

1. universal telah diakui bahwa bidang pekerjaan kependidikan itu sebagai suatu profesi, namun posisinya masih belum sepenunya. Perkembangan IPTeK sangat mempengaruhi bidang profesi kependidikan dan keguruan.

2. Seirama dengan kemajuan dan sebagai dampak pesatnya laju perkembangan IPTEK itu, maka masyarakat pun telah berubah dan berkembang lebih cepat dan dinamis.

Norman Goble (1972) itu mensarikan dengan karyanya betapa pentingnya para pengemban profesi kependidikan atau keguruan untuk selalu mengembangkan kemampuan refleksi professional. Sebagaimana telah dijelaskan dengan refleksi professional setiap pendidik atau guru akan mengenal dan memahami jati diri profesionalnya.

Secara umum, Fishbein dan Ajzen (1975), dijelaskan bahwa orang akan menunjukkan tiga dimensi kemungkinan kecenderungan arah sikap terhadap suatu hal yang dihadapinya. Secara teoritas dapat dinyatakan bahwa sikap itu pada hakikatnya merupakan kecenderungan untuk bertindak (menerima/melakukan, tidak menerima/ tidak melakukan, meragukan/setengah hati) atas sesuatu hal yang dihadapinya.

Leave a comment